Eksotis, modis, dan glamor, penilaian itu layak disematkan pada produk-produk rancang oleh Fifi Collection. Produk-produk favorit perempuan dari kulit juga jadi favorit di Gallery UKM Smesco yang akan berubah nama menjadi Galeri Indonesia WOW itu kualitasnya membuat decak kagum sebagian besar konsumen dan pengunjung di sana. Rancangan dengan kombinasi warna yang menarik berpadu dengan warna asli kulit hewan menampilkan gaya unik luar biasa.
Adalah Fifi Lutfia Ali Bisyir yang menggagas brand Fifi Collection. Usaha handicraft ini telah dirintisnya sejak November 1994. Fifi Colection sejak mula telah memproduksi tas kulit berbahan dasar kulit hewan; yakni kulit sapi, kulit domba, kulit ular piton, kulit ular cobra, kulit ular air, kulit ikan pari, kulit buaya (by order), hingga kulit biawak.
Bahkan, perempuan kelahiran Solo 12 Oktober itu, percaya diri untuk memasarkan produk yang kompetitif miliknya ini hingga ke mancanegara. Ia mengatakan,”Saya memiliki misi untuk mem-provide produk tas-tas yang berkualitas sesuai dengan ekspektasi masyarakat di luar negeri.
"We make exclusive and durable leather handmade bag, dengan rancangan warna-warna natural sampai warna yang cerah dan kuat, seperti warna pink, kuning, hijau, biru cerah,” tambah Fifi saat ditemui redaksi di rumah koleksinya, dibilangan Jalan Warung Jati Timur, No 9, Buncit, Jakarta Selatan.
Selain tas, ujar Fifi, dia juga memproduksi aksesoris pria dan wanita seperti dompet, ikat pinggang, dan lainnya. ”Saya sih sudah 20 tahunan bergelut di usaha ini,” ujar dia.
Awalnya, Fifi membanting tulang dengan menjajal bisnis busana muslim dari tahun 1980 hingga 1995. Tapi, karena ketatnya persaingan di pasar busana muslim, dia lebih memilih fokus pada produk-produk kerajinan kulit. ”Kebetulan pada masa itu pula pemerintah sedang gencar menyemangati para perajin kulit,” kata Fifi.
Kini bisnis itu terus ia tekuni secara lebih profesional. Hasilnya, setelah men-display hasil rancangannya di galerinya Smesco, produknya mulai diminati kolektor dari domestik juga mancanegara.
Terakhir, kata dia, tas berbahan ular diekspor ke Turki, Singapura, Malaysia, hingga negara-negara Timur Tengah. Bahkan, tas ularnya jadi langganan desainer di Korea. "Ya, syukur deh ternyata perancang mode mengontrak produk tas kulit dari saya selama 2 tahun," ujar dia dengan bangga.
Menurut dia, keberhasilan itu merupakan imbalan ata perjuangannya yang sudah dilalui selama 20 tahun menggeluti bisnis tersebut. Fifi menyebutkan soal harga yang ditawarkan cukup bervariasi, tergantung model dan jenis kulit. Contohnya, kalau tas dari bahan kulit sapi bisa diatas Rp 1 juta. Dari kulit ular mulai Rp 2 juta, hingga kulit buaya berkisar seharga Rp 8 juta.
Pelanggan tak hanya dari luar negeri. Tapi, juga kalangan sosialita dari dalam negeri. Misalnya, kalangan artis hingga pejabat dari kedutaan besar. Fifi menjamin produk-produknya tak akan sama dengan yang lain. Artinya, satu model tidak diproduksi banyak. Jika ada pemesan bisa langsung datang ke butiknya di kawasan Warung Jati Timur, atau bisa di-klik di www.fifitaskulit.com. (rif)
Adalah Fifi Lutfia Ali Bisyir yang menggagas brand Fifi Collection. Usaha handicraft ini telah dirintisnya sejak November 1994. Fifi Colection sejak mula telah memproduksi tas kulit berbahan dasar kulit hewan; yakni kulit sapi, kulit domba, kulit ular piton, kulit ular cobra, kulit ular air, kulit ikan pari, kulit buaya (by order), hingga kulit biawak.
Bahkan, perempuan kelahiran Solo 12 Oktober itu, percaya diri untuk memasarkan produk yang kompetitif miliknya ini hingga ke mancanegara. Ia mengatakan,”Saya memiliki misi untuk mem-provide produk tas-tas yang berkualitas sesuai dengan ekspektasi masyarakat di luar negeri.
"We make exclusive and durable leather handmade bag, dengan rancangan warna-warna natural sampai warna yang cerah dan kuat, seperti warna pink, kuning, hijau, biru cerah,” tambah Fifi saat ditemui redaksi di rumah koleksinya, dibilangan Jalan Warung Jati Timur, No 9, Buncit, Jakarta Selatan.
Selain tas, ujar Fifi, dia juga memproduksi aksesoris pria dan wanita seperti dompet, ikat pinggang, dan lainnya. ”Saya sih sudah 20 tahunan bergelut di usaha ini,” ujar dia.
Awalnya, Fifi membanting tulang dengan menjajal bisnis busana muslim dari tahun 1980 hingga 1995. Tapi, karena ketatnya persaingan di pasar busana muslim, dia lebih memilih fokus pada produk-produk kerajinan kulit. ”Kebetulan pada masa itu pula pemerintah sedang gencar menyemangati para perajin kulit,” kata Fifi.
Kini bisnis itu terus ia tekuni secara lebih profesional. Hasilnya, setelah men-display hasil rancangannya di galerinya Smesco, produknya mulai diminati kolektor dari domestik juga mancanegara.
Terakhir, kata dia, tas berbahan ular diekspor ke Turki, Singapura, Malaysia, hingga negara-negara Timur Tengah. Bahkan, tas ularnya jadi langganan desainer di Korea. "Ya, syukur deh ternyata perancang mode mengontrak produk tas kulit dari saya selama 2 tahun," ujar dia dengan bangga.
Menurut dia, keberhasilan itu merupakan imbalan ata perjuangannya yang sudah dilalui selama 20 tahun menggeluti bisnis tersebut. Fifi menyebutkan soal harga yang ditawarkan cukup bervariasi, tergantung model dan jenis kulit. Contohnya, kalau tas dari bahan kulit sapi bisa diatas Rp 1 juta. Dari kulit ular mulai Rp 2 juta, hingga kulit buaya berkisar seharga Rp 8 juta.
Pelanggan tak hanya dari luar negeri. Tapi, juga kalangan sosialita dari dalam negeri. Misalnya, kalangan artis hingga pejabat dari kedutaan besar. Fifi menjamin produk-produknya tak akan sama dengan yang lain. Artinya, satu model tidak diproduksi banyak. Jika ada pemesan bisa langsung datang ke butiknya di kawasan Warung Jati Timur, atau bisa di-klik di www.fifitaskulit.com. (rif)
Posting Komentar untuk "Desain Eksotis Tas Kulit Ular "