Dua Hari di Smesco Saya Jadi Makin Kreatif

Dua Hari di Smesco Saya Jadi Makin Kreatif

Ini adalah kali pertama saya data ke gedung SMESCO Indonesia. Selama ini, saya tahu ya, ala kadarnya saja tentang gedung bundar yang ikonik itu, yaitu sebagai Galery UKM (Usaha Kecil Menengah) dan tempat job expo di sana terdapat juga paviliun-paviliun berbagai provinsi di Indonesia.

Tapi siang itu, halaman utama gedung SMESCO Indonesia yang terletak di Gatsu (Jl. Gatot Subroto) Jakarta Selatan itu dipenuhi dengan ratusan anak muda.

Waktu itu, saya datang ke situ sedikit telat, begitu masuk di Convention Hall, saya melihat peserta yang kebanyakan anak-anak muda duduk dengan muka serius menyaksikan acara didepannya.

Acara SMESCO Netizen Vaganza yang digelar selama dua hari berturut-turut dari 24 sampai 25 Oktober 2015 resmi dimulai. Ada banyak agenda acara yang dihelat ditempat ini dan semuanya 'free' nggak dipungut biaya.

Kemudian, saya berpikir bahwa acara SMESCO Netizen Vaganza ini sangat positif dalam menggaet pengguna internet (netizen) khususnya kalangan muda. Bayangkan saja, menurut data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) jumlah pengguna internet di negeri ini mencapai 88.1 juta orang.

Angka itu adalah hasil perteumbuhan sebesar 23% dari tahun sebelumnya. Menariknya, mayoritas para netizen berusia 18-25 tahun, termasuk saya. Saya perkirakan sebesar 49% dari total peserta.

Dengan banyaknya netizen muda yang hadir di acara SMESCO seperti ini, siapa tahu, banyak anak muda yang semakin mengenal budaya bangsanya lewat hasil-hasil kerajinan yang tersebar di paviliun-paviliun provinsi lantas menebarkannya kembali melalui jaringan internet. Wow, keren banget, I luv it...

Atmosfir selama dua hari acara itu pun terasa muda dan ekspresif banget. Di hari pertama misalnya, saya mengikuti workshop tentang "Still Life Photography" yang dibawakan oleh Mbak Raiyani Muharramah dan "Basic Lighting Photography" yang dibawakan oleh Mas Ditto Birawa.

Kemudian, tak kalah keren ketika di hari kedua, digelar Netizen Award untuk blog contest, dengan juri Teguh Sudarisman dan Ethnic OOTD & Selfie on the Spot. Boleh dibilang semua kegiatan workshop di acara SMESCO Netizen Vaganza ini dirancang bergaya anak muda banget.

Di hari pertama datang, saya sendiri tertarik dengan tema workshop fotografi dan ingin belajar langsung tentang Still Life Photography dan Lighting Photography. Di workshop ini saya baru tahu apa itu Still Life Photography.

Di sana saya mendapat pemahaman, ternyata, untuk motret (mengambil gambar) produk atau motret makanan agar tampil indah itu perlu memakai teknik-teknik khusus. Jadi prosesnya bukan cuma dibutuhkan spot atau sesuatu yang instagramable saja, tapi perlu didukung teknik, agar outputnya bisa tampil bagus.

KETEMU MBAK RAIYANI


Menurut Mbak Raiyani, Still Life Photography itu terdiri atas kata 'still', yang berarti diam atau mati. Dan 'life', berarti hidup, atau memberi sentuhan  "kehidupan" pada benda. Jadi intinya, Still Life Photography itu tentang bagaimana kita memotret sebuah benda mati agar tampak lebih hidup sehingga foto yang dihasilkan lebih artistik dan memiliki makna.

Mbak Raiyani mengatakan, 'still life photography' itu sendiri terbagi atas dua jenis, pertama disebut found still life, yang artinya foto 'still life' dihasilkan dari benda-benda sekitar tanpa adanya settingan sama sekali alias natural. Kedua, created still life, yaitu foto ‘still life’ yang dihasilkan dengan memakai lighting natural, tambahan atau kombinasi keduanya.

Setidaknya ada lima unsur dalam still life photography yang saya dapatkan dari penjelasan Mba Raiyani, yaitu, pencahayaan (lighting), komposisi gambar (linier dan diagonal), sudut pengambilan gambar (angle), jenis benda itu sendiri, dan terakhir adalah kreativitas dari kita sebagai fotografer.

MOTRET BARENG MAS DITTO BIROWO


Begitu juga tema Basic Lighting Photography yang disampaikan oleh Mas Ditto Birawa. Dia menjelaskan dasar pencahayaan dalam fotografi. Jujur saja, ini yang kurang saya perhatikan saat mengambil gambar ketika traveling. Tak cuma teori, mas Ditto mengajak semua peserta untuk berkumpul ke depan untuk melihat prosesnya dan praktek langsung.


Tak puas hanya dengan praktek di workshop saja, panitia SMESCO Netizen Vaganza pun mengajak kami para peserta naik menuju ke lantai 12 untuk melihat-lihat spot-spot di paviliun-paviliun provinsi dan melakukan praktek langsung menggunakan produk-produk yang ada di galeri UKM di sana.

Disana saya baru sadar ternyata ratusan produk kreasi telah dibuat oleh putra bangsa. Tampil begitu unik dan menarik. Bagi saya, ini menarik untuk dijadikan objek karya fotografi dan menyebarkan ke dunia maya.

Selanjutnya, peralatan lighting pun ditempatkan lokasi praktek. Di spot itu saya merasa bebas mengeksplor imaginasi apalagi banyak produk-produk eksotik bertebaran disana.

Satu persatu, kamera saya merekam suasana kegiatan praktek fotografi di paviliun provinsi itu. Saya pun menghabiskan waktu merekam produk-produk unik nan cantik yang memukau itu ke dalam kamera saya.  

Sayangnya, saat yang penuh semangat ini berjalan begitu singkat. Meski pun saya merasa puas dengan pengetahu-an baru memotret, kunjungan saya di galeri UKM itu meninggalkan kesan tersendiri.

Baru saya menyadari betapa indahnya karya-karya itu, dibuat begitu detail, warna-warnanya pun mengikuti jaman. Betapa kreatif anak-anak negeri kita ini, bahkan itu karya-karya dari daerah.

Saya merasa 'ge-er' sekaligus bangga menjadi bagian dari negeri ini. Saya pikir, tradisi dan budaya nusantara ini harusnya bisa menginspirasi kita, dan membuatnya lebih menarik lagi dimata bangsa-bangsa di dunia.   

Sore itu, suasana di halaman depan SMESCO masih ramai dengan acara-acara. Anak-anak muda disana tampak asyik dan riang menikmati berbagai aksi di panggung. Saya pun turun dan berbaur dengan mereka turut menikmati suasana, ngobrol sana-sini. lirik sana-sini dan sesekali merekam gambar, ceprat-cepret sana sini, "Wah, Indonesia, keren banget...!"

Judul asli: SMESCO Netizen Vaganza Mengincar Anak Muda
Penulis: Bobby Ertanto

Pemenang Lomba Penulisan Blog 'Netizen Smesco Vaganza' 

Posting Komentar untuk "Dua Hari di Smesco Saya Jadi Makin Kreatif"