Di sebuah rumah tua di kawasan jalan Puri Medan , Medan Utara kerap dikunjungi oleh banyak orang. Mereka adalah pasien seorang dokter terkenal seorang guru besar Universitas Sumatera Utara bergelar profesor yaitu Prof. Dr. Aznan Lelo Ph.D, Sp FK. atau akrab disapa dokter Buya.
Dokter Buya adalah dokter yang fenomenal, dengan kedudukan dan pengalaman yang tinggi tidak membuat dirinya memasang tarif yang mahal. Dirumahnya yang tanpa papan nama, Dokter Buya di kediamannya membuka praktik serta tidak memasang tarif. Para pasien membayar jasa konsultasi dan resep obat racikannya dengan sesuka hati. Kondisi ini tentu sangat kontras dengan dokter-dokter pada umumnya.
Dirumahnya, dokter Buya membuka klinik dimulai jam 17.00. Di meja registrasi telah disediakan amplop putih bergaris putih biru merah. Para pasien yang sering datang sudah familiar dengan amplop ini dan mereka mengisi amplop tersebut dengan uang sesuai kemampuan dan dengan ikhlas hati. Setelah diisi dengan uang, pasien pasien mendapat giliran, pasien masuk dan berkonsultasi dengan dokter. Amplop bergaris tadi kemudian ditinggal diatas meja tanpa perlu bertanya kepada dokter Buya berapa yang harus dibayar untuk jasa konsultasinya. Terkadang ada pasien yang mendapat semprotan apabila ada bertanya berapa yang harus dibayar untuk biaya konsultasi. Dalam melayani pasien terkadang dr. Aznan memberi racikannya sendiri, terkadang pula memberikan resep.
Dr Aznan sangat terkenal di daerahnya, tidak hanya terkenal karena seorang guru besar dan menjadi dokter yang tidak mematok tarif. Tetapi juga terkenal karena Praktek Dr Aznan sangat berkualitas. Andi seorang kontraktor yang memiliki 3 anak dan ketiganya menderita penyakit kelenjar di leher, bercerita bahwa saat anaknya pergi ke dokter lain, dokter tersebut menjatuhkan vonis untuk melakukan tindakan. Kemudian Andi pergi menemui Dr Aznan dan setelah menjalani masa pengobatan selama 6, sakit ketiga anaknya sembuh.
Andi menuturkan bahwa pengobatan Dr. Aznan sangat baik dan teratur. Selain itu Dr. Aznan memiliki keahlian dalam meracik obat. Sehingga beberapa obat tertentu Dr. Aznan membuat racikan obat sendiri, bila dibanding dengan dokter lain yang suka memberi obat non racikan. Sementara dokter lain memberi resep obat yang harganya mahal, sedangkan Dr. Aznan memberi resep obat yang lebih murah.
Selain kelebihan dokter Aznan yang tidak memasang tarif serta kapabilitasnya sebagai dokter tidak perlu diragukan lain, dr. Aznan adalah orang yang suka bersedekah. Apabila ada pasien yang bertanya berapa harus membayar malah dimarahi oleh Dr. Aznan "udah gak usa bayar aja" , demikian cerita Restu salah satu pasien Dr. Aznan.
Dr. Aznan atau akrab dipanggil Buya adalah salah satu sosok yang kini jarang kita temui. Seorang dokter dengan pengalaman puluhan tahun, suka menolong orang lain dan juga suka bersedekah. Semoga kehadiran beliau bisa memberi inspirasi bagi dokter - dokter lain pada khususnya serta bagi kita semua pada umumnya.
semoga dr. Aznan senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur. Aamiin.
Like dan Share , semoga dapat memberi inspirasi untuk kita semua.
Dokter Buya adalah dokter yang fenomenal, dengan kedudukan dan pengalaman yang tinggi tidak membuat dirinya memasang tarif yang mahal. Dirumahnya yang tanpa papan nama, Dokter Buya di kediamannya membuka praktik serta tidak memasang tarif. Para pasien membayar jasa konsultasi dan resep obat racikannya dengan sesuka hati. Kondisi ini tentu sangat kontras dengan dokter-dokter pada umumnya.
Dirumahnya, dokter Buya membuka klinik dimulai jam 17.00. Di meja registrasi telah disediakan amplop putih bergaris putih biru merah. Para pasien yang sering datang sudah familiar dengan amplop ini dan mereka mengisi amplop tersebut dengan uang sesuai kemampuan dan dengan ikhlas hati. Setelah diisi dengan uang, pasien pasien mendapat giliran, pasien masuk dan berkonsultasi dengan dokter. Amplop bergaris tadi kemudian ditinggal diatas meja tanpa perlu bertanya kepada dokter Buya berapa yang harus dibayar untuk jasa konsultasinya. Terkadang ada pasien yang mendapat semprotan apabila ada bertanya berapa yang harus dibayar untuk biaya konsultasi. Dalam melayani pasien terkadang dr. Aznan memberi racikannya sendiri, terkadang pula memberikan resep.
Dr Aznan sangat terkenal di daerahnya, tidak hanya terkenal karena seorang guru besar dan menjadi dokter yang tidak mematok tarif. Tetapi juga terkenal karena Praktek Dr Aznan sangat berkualitas. Andi seorang kontraktor yang memiliki 3 anak dan ketiganya menderita penyakit kelenjar di leher, bercerita bahwa saat anaknya pergi ke dokter lain, dokter tersebut menjatuhkan vonis untuk melakukan tindakan. Kemudian Andi pergi menemui Dr Aznan dan setelah menjalani masa pengobatan selama 6, sakit ketiga anaknya sembuh.
Andi menuturkan bahwa pengobatan Dr. Aznan sangat baik dan teratur. Selain itu Dr. Aznan memiliki keahlian dalam meracik obat. Sehingga beberapa obat tertentu Dr. Aznan membuat racikan obat sendiri, bila dibanding dengan dokter lain yang suka memberi obat non racikan. Sementara dokter lain memberi resep obat yang harganya mahal, sedangkan Dr. Aznan memberi resep obat yang lebih murah.
Selain kelebihan dokter Aznan yang tidak memasang tarif serta kapabilitasnya sebagai dokter tidak perlu diragukan lain, dr. Aznan adalah orang yang suka bersedekah. Apabila ada pasien yang bertanya berapa harus membayar malah dimarahi oleh Dr. Aznan "udah gak usa bayar aja" , demikian cerita Restu salah satu pasien Dr. Aznan.
Dr. Aznan atau akrab dipanggil Buya adalah salah satu sosok yang kini jarang kita temui. Seorang dokter dengan pengalaman puluhan tahun, suka menolong orang lain dan juga suka bersedekah. Semoga kehadiran beliau bisa memberi inspirasi bagi dokter - dokter lain pada khususnya serta bagi kita semua pada umumnya.
semoga dr. Aznan senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur. Aamiin.
Like dan Share , semoga dapat memberi inspirasi untuk kita semua.
Posting Komentar untuk "Inilah Sosok Dokter dan Guru Besar Fenomenal yang Tidak Pernah Memasang Tarif dari Medan"